Pendidikan karakter tidak hanya menjadi sekadar wacana jika tidak dipahami secara lebih utuh dan menyeluruh dalam konteks pendidikan nasional kita khususnya di SMA Al Hikmah Muncar salah satunya melaului program berjabat tangan di pagi hari sebelum masuk ke lokasi sekolah.
Pendidikan Karakteri karakter bangsa di sekolah i lakukan untuk pendekatan parsial yang tidak didasari pendekatan pedagogi yang kokoh untuk menanamkan nilai-nilai keutamaan dalam diri anak, supaya tidak menjerumuskan mereka pada perilaku kurang bermoral. Selama ini, jika kita berbicara tentang pendidikan karakter, yang kita bicarakan sesungguhnya adalah sebuah proses penanaman nilai yang sering kali dipahami secara sempit, hanya terbatas pada ruang kelas, dan sering kali pendekatan ini tidak didasari prinsip pedagogi pendidikan yang kokoh.
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh dalam peringatan Hardiknas tahun ini mengatakan"Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas. Pendidikan juga untuk membangun budi pekerti dan sopan santun dalam kehidupan," ujar Nuh. Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menitikberatkan pada pendidikan karakter "Pendidikan Karakter untuk Membangun Peradaban Bangsa". Saya sangat setuju. Pintar tetapi karakternya buruk jelas akan sangat bermasalah. Pintar tetapi tidak bisa menghargai sesama, tidak menghargai nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan maka akan mendatangkan malapetaka bagi orang lain bahkan dalam scope yang lebih luas bagi bangsa kita ini.
0 komentar:
Post a Comment